Kamis, 12 Agustus 2010

Nuzulul Qur'an

Wahkyu'waktu dan tempat kejadian :

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang bila diterjemahkan menjadi :

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

Saat wahyu ini diturunkan Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, ketika tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut. Adapun mengenai waktu atau tanggal tepatnya kejadian tersebut, terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama, sebagian menyakini peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar), sebagian lainnya pada bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 menurut riwayat Abu Hurairah, dan lainnya adalah pada bulan Ramadhan pada tanggal 17 (Al-Bara' bin Azib) ,21 (Syekh Al-Mubarakfuriy) dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo' ) [1]

Peringatan Nuzulul Qur'an :

Sebagian muslim, memperingati waktu terjadinya peristiwa tersebut secara khusus. Di Indonesia setiap tanggal 17 Ramadhan, biasanya dilakukan ceramah atau pengajian khusus bertemakan Nuzulul Qur'an.





Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur'an (kitab suci agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW.

Rabu, 21 April 2010

Allah Maha Melihat

Amru al-mahdi seorang murid yang sangat disayangi gurunya. Dia
seorang murid yang sangat cerdas,patuh dan taat. Teman-temanya
sangat iri karena guru mereka terlihat begitu menyayanginya.
Guru.... mengapa engkau lebih menyayangi Amru daripada kami ?
Engkau sangat pilih kasih padahal kami juga muridmu bukan?Tanya
seorang murid kepada gurunya. Sang guru tidak segera menjawab. Beliau memperhatikan satu per satu ketiga puluh muridnya.
Besok kalian datang kemari.Kalian pasti akan mendapatkan
Jawabnya !” ujarnya tiba-tiba.
Keesokan harinya ketiga puluh murid itu datang lagi menemui
gurunya.Guru mereka telah menyediakan tiga puluh bilah pisau dan tiga
puluh ekor burung.
Muridku! Di depan kalian ada pisau dan burung! Ambillah masing-
masing seekor burung dan sebilah pisau ! Perintahnya.
Tanpa diminta dua kali para murid mengambil seekor burung dan
sebilah pisau.Sekarang pergilah kalian semua membawa pisau dan burung
itu kata guru mereka sembelihlah burung itu di tempat yang sangat
tersembunyi sehingga tidak ada sesuatu pun yang melihat kalian.


Ketiga puluh murid pun segera pergi. Mereka berpencar mencari
tempat yang sangat tersembunyi. Begitu mereka menemukan tempat yang
menurut mereka tidak akan diketahui oleh apa pun mereka menyembelih
burung-burung itu setelah selesai mereka kembali ke sang
guru.
Berbeda dengan yang lain hingga semua murid berkumpul. Amru
Al- Mahdi belum juga menyembelih burung. Amru telah pergi ke mana-
mana tetapi tidak menemukan tempat yang bersembunyi.
Amru meresa ke mana pun dia pergi dia selalu dilihat oleh sesuatu.
Akhirnya dia tidak jadi menyembelih burung ketika dia kembali. Teman-
temannya sudah berkumpul. Semua burung sudah disembelih. Tinggal
burung di tangan Amru yang belum disembelih.
''Amru mengapa kamu tidak menyembelih burung itu ?'' Tanya
gurunya.
Amru menunduk .''Maafkan aku guru ....aku tidak menemukan tempat
yang tersembunyi.'' jawab Amr.
Mengapa begitu ?
Aku merasa dimana pun aku bersembunyi selalu ada yang melihat
aku.
Siapa? Tanya sang guru


Dzat yang maha melihat yaitu Allah subhanahu Wata’ala. Aku tidak
bisa bersembunyi dari-nya. Dia melihatku di mana pun aku berada. Oleh
karena itu aku tidak bisa menyembelih burung ini.
Sang guru pun tersenyum mendengar jawaban Amru.
Kalian sudah mendengar jawaban Amru? Tanya sang guru kepada
kedua puluh sembilan orang muridnya. Itulah sebabnya aku sangat
menyayangi Amru.
Para murid yang iri hati itu merasa malu. Ternyata Amru Al-Mahdi
adalah murid paling cerdas di antara mereka. Pantas guru sangat
menyayanginya.





SELESAI


Pesan dari cerita:

Allah s.w.t maha melihat. Allah s.w.t melihat semua orang. Jadi, janganlah kamu berpikir tidak ada siapa yang melihat kamu bila kamu bersendirian.